main Kelereng ( aneuk Geulengke)
permainan kelereng atau Guli Photograph by: Novrizal |
antara 4 - 10 tahun. permainan ini termasuk mudah, dan dapat membuat seorang anak berfikir untuk dapat mengenai kelereng lawannya. ada beberapa tipe permainan yaitu permainan bulat, kalau dulu disebut Boom. ada yang membentuk lingkaran dengan diameter besar sampai kecil antara 15 cm sampai 50 cm tergantung kekuatan si anak untuk melepaskan kelereng dari jarinya dan mengeluarkan kelereng lainnya yang ditaruh di dalam lingkaran. Biasanya permainan bulat ini dimainkan minimal 2 sampai tak terbatas, tetapi biasanya 4 ataupun 6. memang secara anak-anak mereka bermain bayar, misalnya jika bermain berdua masing masing menaruh 2 biji kelereng jika ukuran diameter lingkarannya kecil, makin besar diameter ukuran lingkaran maka biji keleraqng yang diapsang akan semakin banyak. yang kedua bermain garis, biasanya mereka membuat garis lurus dengan panjang 2-3 meter lalu para peserta berdiri dengan jarak 3 - 5 meter tergantung luas lahan ( sangat asik bermain di atas tanah padat) tetapi saat ini diperkotaan mereka bermain di atas lantai beton. lalu masing - masing peserta melemparkan kelereng dan yang mendekati garis akan naik pertama untuk dapat mengenai kelerang lawannya. setahu saya dahulu kala (sewaktu masih kecil) setiap peserta hanya naik sekali dengan urutan siapa yang terdekat dengan garis dapat memilih lawannya, tetapi saat ini seiring berjalan waktu terjadi modifikasi dimana peserta dapat terus bergantian mengincar kelereng lawannya sampai ada yang kena.
Yang terakhir bermain lubang (biasanya permainan ini tanpa membayar, hanya memperlihatkan keahlian masing-masing). peserta membuat lubang diameter 3-5 cm. lalu di jarak 2-3 meter mereka membuat garis ( untuk melihat siapa yang dekat garis akan mendapat giliran pertama). dari lubang peserta melempar ke arah garis. jika sudah mendapatkan urutannya maka mereka dapat melanjutkan dengan melempar ke arah lubang. jika masuk langsung ke lubang di hitung (0), setelah itu mereka dapat mengincar kelereng lainnya dan jika kena dihitung satu (1), setelah itu wajib masuk kelubang lagi dan dihitung (2) dan setelah itu berlanjut terus sampai 10. jika yang sudah ahli dari jauh dapat langsung masuk lubang atau mengenai lawannya.
Anak2 bermain kelereng , dapat meningkatkan kinerja otal lebih baik. |
Tambahan:
Dari teman menambahkan ada 2 permainan kelereng yang lain:
1. dibuatkan garis panjang dan diujungnya digambar segitiga, garis mempunyai panjang 1 - 2 meter. segitiga untuk penunjuk arah diawalnya (sebelah kiri). setelah itu kelereng disejajarkan, jika 4 orang pemain dengan jumlah perorang lima maka ada 20 kelereng dibariskan diatas garis dengan jarak perkelereng 1-2 cm. setelah itu para pemain berjongkok sejauh 2-3 meter atau menurut keahlian mereka dalam melontarkan kelereng. jika kena hanya satu kelereng tampa menyentuh yang lain maka semua kelereng yang disebelah kanannya menjadi milik peserta, tetapi jika kena kelereng dan menyentuh kelereng lainnya maka kelereng tersebut disusun ulang atau disimpan dahulu ditempat lain (semua sebelah kanan). biasanya pemain memilih menyusun ulang. secara pasti disini diperlukan kecepatan dan pengukuran yang tepat agar mengenai kelereng yang disebelah kanan dekat segitiga agar semua kelereng yang disebelah kiri menjadi milik si pemain.
2. Bulatan besar tergantung jumlah kelereng yang diperebutkan, misalnya bulatan diameter 50 cm, setelah itu diujung atas masih dalam bulatan ditumpuk kelereng ( 50 buah atau 10 buah), lalu didekatnya masih dalam lingkaran ditaruh kelereng lain satu buah, jika tumpukan sepuluh kelereng maka satu buah kelereng ditaruh daengan jarak 7-15 cm dari ujung tumpukan besar. lalu para pemain bersiap untuk mengenai kelereng dalam tumpukan, dilakukan dari jarak 2 - 3 meter. jika mengenai tumpukan besar dan keluar dari lubang, maka kelereng yang keluar jadi milik peserta yang melontarkan kelereng, lalu semua kelereng di dalam dikumpulkan lagi dan memulai dari awal, tetapi jika mengenai kelereng yang hanya satu buah tanpa tanpa terkena kelereng yang bertumpuk maka semua kelereng yang bertumpuk menjadi milik si pelontar. disini diperlukan ketepatan dan koordinasi antar jari dan mata untuk dapat mengukur jarak serta kecepatan yang seimbang.
thanks Pak Tom atas informasinya, teman yang satu ini ngasih saran bagus kok gak mau nulis....kapan kita tanding kelereng bos...
BalasHapus