|
Rumah Aceh/rumoh Aceh/Aceh House yang berada pada lingkungan musium Aceh di Kota Banda Aceh.
Photograph by: Novrizal |
jika berjalan - jalan menuju kota Banda Aceh ada 2 lokasi untuk melihat rumah Aceh tradisional yaitu yang pertama pada lokasi Musim Aceh dimana terdapat satu buah rumah Aceh yang berlokasi di kota BAnda Aceh kurang lebih berjarak
1 km dari Mesjid Raya Baiturrahman dan satu buah lagi adalah rumah Cut Nyak Dhien yang berada di desa Lampisang kecamatan Peukan Bada Aceh Besar dengan jarak kurang lebih 8 Km dari pusat kota banda Aceh ke arah pantai barat.
|
Rumah Aceh tampak dari depan
Photograph by: Novrizal |
Rumah Aceh mempunyai struktur yang unik dimana sebagai rumah traditional dan yang dipengaruhi oleh adat dan budaya rumah Aceh mempunyai 3 bagian yaitu serambi, bagian tengah adalah kamar dan belakang dapur dengan bagian tengah yang lebih tinggi. biasanya rumah Aceh berukuran lebar 9 meter dan panjang 12 - 14 meter. saya pernah berdiskusi dengan seorang Dr Bio Architech dari Jerman, bahwa rumah Aceh mengambil prinsip Architech yang ramah lingkungan dimana rumah Aceh selalu dibangun dan didirikan bagian menghadap arah barat sehingga secara mudah bahwa bagian terpanjang 12 - 14 meter mengikuti arah terbit matahari (Timur) dan terbenam matahari (barat) sehingga secara keilmuan posisi atap yang seperti ini tidak menyebabkab panas yang tinggi karena bidang tangkapnya yang terbagi rata. yang kedua jelas yang membuat dingin adalah atapnya yang terbuat dari daun rumbia atau kelapa, ini membuat suhu ruangan tetap terjaga / sejuk. dan pada saat Tsunami menghantap serta gempa besar di desember 2004 rumah Aceh tetap dalam kondisi yang baik disebabkan sistem rangka dan penymbungan secara pasak / sambungan kayu yang membuat rumah Aceh tetap stabil, satu kasus yang saya temukan sebuah rumah Aceh di taman ratu Safiatuddin tetap berdiri dalam kondisi baik walaupun telah terseret karena gelombang Tsunami kurang lebih 10 - 15 meter.
Aceh Green and Visit Banda Aceh Year 2011.
Komentar
Posting Komentar