Syarifah…dan harapan Petani kakao Pidie
Syarifah…dan harapan Petani kakao Pidie
Syarifah., gampong lingkok kecamatan Sakti Foto by: Novrizal |
Syarifah terus bertanya kepada para pelatih dari PPL Sakti bagaimana cara melakukan penyarungan buah kakao, apakah buah kakao yang disarung harus buah yang kecil? Tidak bisa buah yang sudah besar? Sambil melakukan praktek lapangan penyuluh dan Field worker Keumang memberikan penjelasan kepada ibu Syarifah dan peserta lainnya pada acara pelatihan
ToT Key Farmers yang difasilitasi oleh AAA-Keumang dibawah program Cacao Aceh Value Chain yang merupakan bagian program Aceh Economic Development Financing Facility atau disingkat AEDFF. Ibu Syarifah merupakan salah satu peserta pelatihan dari 42 peserta yang mengikuti pelatihan Key Farmers (petani kunci) yang diadakan di Kecamatan Sakti Kabupaten Pidie, dengan peserta yang berasal dari 4 kecamatan dampingan yaitu Keumala, Titue, Sakti dan Mila.
Ibu Sayrifah merupakan petani kakao yang juga bekerja sebagai guru SD kota Bhakti sejak 1992, mulai menanam kakao sejak tahun 2004 pada lahan yang dibeli seluah 1,5 ha yang berlokasi di desa Tongpudeng. Ibu Syarifah merupakan kepala keluarga dengan anak satu yang sedang bersekolah pada tingkat SMP.
Dengan bermodalkan lahan 1,5 ha , Syarifah melakukan pembibitan dengan mengambil biji dari kebun kakao tetangganya dan menyemai biji sebanyak 500 batang. Pada tahun tersebut lahan kebun kakao terkena hantaman banjir sehingga hanya tersisa 250 batang, dan dari program perkebunan 2005 ibu Syarifah mendapatkan bantuan bibit sebanyak 750 batang. Dengan melakukan perawatan seadanya karena beliau belum pernah mengikuti pelatihan dan dampingan, saat ini dengan kakao yang telah berumur 6 tahun dan total 1000 batang ibu Syarifah telah menikmati hasil kerja keras dan jerih payah yang beliau lakukan selama ini. Hasil panen tahun yang lalu (2010) dapat membeli satu buah sepeda motor (Rp 15,000,000) dengan perhitungan kasar hasil kebun biji kakao yang telah dijemur 3 hari laku dipasaran seharga Rp 20,000 dan dikalikan dengan 750 kg biji kakao kering (jemur 3 hari dengan kadar air rata-rata 15-20%).
Ibu Syarifah juga telah membangun sebuah rumah permanen dari hasil tabungan selama ini dan dapat menabung untuk modal pendidikan bagi anak tercinta.
PPL sedang memberikan penjelan kepada para Key Farmers Foto by: Novrizal |
Harapan ibu Syarifah mengikuti pelatihan ToT Key Farmers ini adalah untuk lebih memahami dan mengerti cara membudidayakan kakao dari sejak bibit kakao , perawatan kebun, panen dan paska panen. Ibu Syarifah merupakan salah satu dari sekian banyak para ibu – ibu yang merupakan petani kakao . Keberhasilan beliau merupakan jerih payah bekerja tekun dan mau mengembangkan diri untuk terus belajar dan bekerja giat.
Masih banyak petani kakao yang belum seberuntung ibu Syarifah dimana ibu-ibu “single Parent” atau janda dari korban konflik bersenjata ataupun suami yang meninggal karena sakit bekerja pada kebun kakao milik sendiri ataupun keluarga yang belum memberikan hasil maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar mereka.
Pak Nasir seorang field worker dari Padang Tiji berkata bahwa ibu-ibu merupakan wanita yang sangat giat bekerja di lahan kakao dari mulai membersihkan kebun sampai melakukan pengeringan, tapi hasil yang didapat masih sangat sedikit karena belum semua mempunyai pemahaman yang baik bagaimana melakukan manajemen kabun dan hasil panen kakao yang baik sehingga mendapatkan harga yang baik.
Bapak Jamaluddin sebagai AE memberikan pengarahan pada sesi praktek lapangan pada kegiatan ToT Key Farmers Foto by: Novrizal |
Bapak Jamaluddin sebagai Agriculture Extensionist dari Yayasan Keumang district Pidie memberikan pengarahan pada sesi praktek kebun pada lahan kakao milik Bapak Yunus ( Gampong Blang Cot, kecamatan Sakti) berharap para Key Farmers yang merupakan utusan kelompok – kelompok tani binaan Yayasan Keumang pada proyek AEDFF yang merupakan petani kunci bagi kelompoknya masing-masing dapat menyebarkan dan mensosialisasikan ilmu yang di dapat pada pelatihan 5 hari ini dan dapat melatih para petani kakao dikelompoknya yang akan diadakan pada bulan Februari 2011.
Para peserta ToT Key Farmers Pidie berfoto bersama Foto by : Novrizal |
Pelatihan Key Farmers tahap I yang dimulai pada tanggal 18 Januari sampai 22 Januari 2011 ditutup dengan harapan besar bagi para petani kunci untuk memberikan ilmu yang telah didapatkan kepada anggota-anggota kelompoknya.
Hidup petani kakao Aceh dan jayalah selalu.
Kakao Aceh
Hareukat Beureukat Martabat
Komentar
Posting Komentar