Festival China dalam sejarah Koetaradja 1931

Chiness Feest in Koetaradja 1931
sumber: koleksi museum Tropen Belanda
Foto di atas adalah festival China yang diselenggarakan di Koetaradja pada tahun 1931. Tampak para warga China yang tinggal di Aceh mengenakan busana asli China dan jika diamati mereka juga masih berambut panjang seperti
dalam film kungfi wong fei Hung. Foto tersebut di atas baru dipublikasikan di tahun 2011 dimana setelah 75 tahun pemerintah Belanda dapat membuka arsip mereka untuk umum dan dapat kita download di situe Tropen Musium. Sebagian besar masyarakat mayoritas China yang tinggal di Aceh sejak jaman kesultanan adalah para pedagang dan masyarakat yang telah tinggal sejak jaman kerajaan Aceh serta juga yang telah memeluk agama Islam, walaupun sebagian besar tetap pada kepercayaan yang mereka anut, ini menggambarkan tingkay toleransi beragama yang tinggi di Aceh dan warga kotaradja yang multi etnik.
walaupun di masa orde baru sempat terjadi beberapa persinggungan antara komunitas China dan Aceh ini hanya disebabkan masalah ekonomi. Saat ini sebagai warga kota Banda Aceh yang multi etnik dengan penduduk yang berasal dari bermacam suku bangsa dan keyakinan, kita dapat menggambarkan kepada dunia tentang Toleransi yang baik sejak dahulu dan sampai saat ini, dimana walaupun di Aceh dan khususnya kota banda Aceh mayoritas beragama Islam (Muslim) tetapi toleransi kepada masyarakat pendatang ataupun etnik yang berbeda tetap tinggi dan sebagai penutup ingin saya katakan bahwa sebagai kota yang akan maju di masa depan adalah kota yang mengenal sejarahnya dimasa lampau.

 China Feest in Banda Aceh, festival peunayong Banda Aceh
8-10 mei 2011
Photograph by : Novrizal

para warga China di kota BAnda Aceh berfoto bersama
dalam kostum legenda China (Sun go Kong)
Photograph by : Novrizal

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buah Pria ( Buah Pare )

Wisata Malam, Jembatan Pante Pirak

Chu