Chu

Chu yang masih segar 
Pernah makan Chu? bentuknya yang bulat runcing dan hidup di muara laut ini sangat bergizi tinggi, Chu adalah sebutan oleh masyarakat Aceh khususnya Aceh besar. Chu (jenis siput air) ini banyak berasal dari pesisir pantai barat khususnya daerah Leupung. Chu yang hidup di muara sungai berair tenang dan jernih ini sangat khas sehingga biasanya untuk memasaknya dicampur dalam gulai
pliek U'. (gulai khas Aceh).
Untuk mengolah chu ini biasanya chu perlu direndam minimal satu hari satu malam di air tawar yang bersih agar pasir dan kotorannya dikeluarkan, dan usahakan chu agar terus hidup, jika chu tersebut mati jangan dimasak lagi (dibuang saja). setelah chu bersih maka cara pengolahan selanjutnya potong bagian belakang Chu tersebut dengan menggunakan pisau besar atau parang (kulitnya sangat keras) ini agar memudahkan untuk memakan isi dalamnya dan usahakan jangan memotong terlalu banyak atau terlalu pendek , setelah terpotong maka Chu siap di olah dimasukkan dalam Gulai. rasa Chu ini sendiri hampir sama dengan kerang-kerangan, bertekstur kenyal dan manis dan pastinya bergizi tinggi.
Cara memakannya sangat spesial, hadapkan potongan belakangnya di mulut dan sedot yang khuat, perlu latihan tetapi jika sudah biasa maka akan mudah saja untuk mengeluarkan isinya. jika sudah ahli maka dalam sekali sedot isi Chu akan langsung keluar...enak..............

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buah Pria ( Buah Pare )

Wisata Malam, Jembatan Pante Pirak